Kura-kura ini di prekdisikan sudah berusia sekitar 183 tahun dan juga menjadi rekor tertua di dunia. Kura-kura ini sangat sehat hingga hari ini, dan saat ini kura-kura ini mulai menjalani diet agar tetap sehat di masa hidupnya.
Kura-kura yang diberi nama Jonathan itu kini tinggal di Pula Atlantik, St. Helena dan hidup bagaikan raja. Kura-kura raksasa itu belum lama ini memakan ranting, daun, dan rumput yang diklaim tak baik untuk tubuh rentanya. Dengan demikian, dietnya dijaga ketat dengan disediakan wortel, timun, pisang, dan jambu.
Sebelum perubahan diet, paruh Jonathan lembek dan tumpul sehingga tidak maksimal digunakan untuk merumput. Namun diet yang lebih baik telah membuat paruhnya menjadi semakin kuat untuk menggigit.
Jonathan mungkin hidup lama, namun hidupnya tak pernah mudah. Dia dilahirkan di Kepulauan Seychelles di Samudera Hindia. Pada 1882, kura-kura itu diberikan sebagai hadiah kepada gubernur St. Helena, sebuah pulau sedikit lebih besar dari Manhattan yang pernah dihuni Napoleon Bonaparte, serta lebih dari 5.000 tahanan Boer War, menurut Kantor Berita Seychelles .
Jonathan berusia sekira 50 tahun ketika ia tiba di St. Helena. Sejak itu, kura-kura lainnya, termasuk David, Emma, Frederika dan Myrtle, bergabung dengannya. Tapi seperti kura-kura raksasa Aldabra, mereka tidak dapat kawin dengan Jonathan.
Saat ini, Jonathan sudah buta karena katarak dan telah kehilangan indera penciuman, namun kura-kura ini masih memiliki pendengaran yang sangat baik.